Rabu, 07 November 2012

Padang Panjang : #1. PDIKM


Padang panjang sebuah kota kecil berjarak 72 km dari Kota Padang, terkenal dengan sebutan kota Serambi Mekah.
Kota kecil ini terdapat di kawasan pegunungan, tak heran kalau hawanya demikian sejuk sehingga meski kami berjalan-jalan diwaktu siang, tetap saja kami merasa nyaman dan tidak merasa kegerahan.

Beberapa tempat menjadi tujuan kami berwisata ke kota ini. banyak obyek wisata yang pantas untuk dikunjungi, antara lain PDIKM, Minang Village, Arena hiburan Minang Fantasy serta beberapa peninggalan sejarah yang berkaitan dengan perjalanan perkembangan Islam di ranah Minang seperti Masjid Asasi Nagari Gunuang.


RUMAH GADANG PDIKM


Bangunan yang digunakan sebagai Pusat Informasi ini berbentuk rumah gadang bergonjong tujuh dengan empat rangkiang berleret di halaman depannya, dua dibagian kiri dan dua di kanan. Menurut petugas yang kami ajak berbincang bincang, rumah Gadang yang  digunakan sebagai perpustakaan ini didirikan atas prakarsa A. Hamid dan Bustanul Arifin.
Pembangunannya ditandai dengan peletakan batu pertama pada tanggal yang mudah diingat 8-8-88 dan diresmikan pada 17 Desember 1990, oleh Hasan Basri Durin Gubernur Sumatera Barat di masa itu, sekarang pengelolaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

Rumah Gadang yang berada dalam kompleks nan asri, halamannya tertata rapi dan bersih, pemandangan hijau berlatar belakang gunung, hawanya sejuk segar ini  memiliki berbagai koleksi buku dan foto-foto yang tersusun apik dengan sistem pencahayaan yang menarik, membuat siapapun akan betah berlama lama di dalamnya.




Ruang bacanya dirancang begitu nyaman, meja kayu dengan tekstur yang halus, disusun melingkari tiang yang jumlahnya sama dengan jumlah ruangan. Pencahayaan  didapatkan dari lampu-lampu yang menempel pada tonggak atau tiang, terkesan sedikit temaram, namun tetap memberi rasa kerasan.
Meja-meja baca yang ditata melingkari tonggak itu benar-benar menarik perhatian.
Lantai kayunya terlihat begitu bersih dan mengkilap, sehingga jika malas membaca di meja, duduk di lantai tetap terasa nyaman dan santai..

Di ujung kiri dan kanan ruangan terdapat bagian yang lebih tinggi dari lantai dengan beberapa anak tangga. Bagian tersebut dinamakan anjuang, itu sebabnya rumah gadang tipe ini pun disebut sebagai rumah baanjuang.

Kamar yang berjumlah sembilan digunakan seperti ruang pamer yang menyimpan dan memajang bermacam koleksi perpustakaan antara lain berbagai koleksi foto, ada yang merupakan foto hasil repro, ada juga yang orisinil. Di ruang ini kita dapat menemukan beberapa foto mengenai rumah gadang dari dua kelarasan, yaitu laras Bodi Chaniago dan laras Koto Piliang yang merupakan foto produksi ulang yang dilakukan pada tahun 2008

Koleksi buku yang ada disini cukup bervariasi, kami menemukan dua buku yang kami cari, yaitu tentang rumah gadang.

Setelah puas menikmati koleksi di ruang atas kami menuju ruang bawah yang menyimpan aneka macam koleksi baju pengantin lengkap dengan aksesorisnya. Pengunjung bisa mengenakan koleksi baju pengantin yang tersedia untuk keperluan berfoto.

Di halaman depan Rumah Gadang (aku menyebutnya rumah gadang PDIKM) ini terdapat empat buah rangkiang yang memiliki nama sendiri-sendiri (biasanya rangkiangnyo tigo sajaja)


Rangkiang Sitinjau Lauik adalah tempat penyimpanan padi yang digunakan untuk persediaan makan musafir dan tamu

Rangkiang Sibayau-bayau adalah tempat penyimpanan padi yang digunakan untuk pangan sehari-hari.

Rangkiang Sitangguang Lapa adalah tempat penyimpanan padi yang digunakan untuk membantu fakir miskin dan masa paceklik.

Rangkiang Kaciak, sebagai tempat penyimpanan padi yang digunakan untuk benih pada saat masa bertanam tiba.

Lumbung yang berada di halaman depan rumah gadang berfungsi bukan semata untuk menyimpan padi dan tempat menyimpan bahan pangan lainnya, tetapi ini memiliki filosofi sendiri, yang menggambarkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama, merupakan perlambang kebersamaan, kesejahteraan dan kemakmuran bersama (Mambangkik Batang Tarandam: H Julius Dt Malako Nan putiah, h: 129)





Add caption




.


.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar